KERAJAAN ISLAM DI PULAU
JAWA
1. Kerajaan
Islam Demak
Kerajaan Islam Demak didirikan oleh Raden Patah atau
yang dikenal dengan sebutan Pangeran Jimbun. Ia adalah keturunan Prabu
Kertabumi Brawijaya V (1468-1478). Ia memerintah pada tahun 1500-1518 M.
Awalnya Demak sebagai pusat pengajaran agama yang didirikan Raden Patah, Ia
membuka pesantren pada tahun 1475 M atas perintah Sunan Ampel. Dalam
perkembangan berikutnya, demak menjadi pusat perdagangan dan akhirnya menjadi
kerajaan Islam, Setelah meninggal pada tahun 1518 M, posisinya digantikan oleh
anaknya yang bernama Adipati Unus atau Pangeran Sabrang Lor (1518-1521 M)
Sebelum menjadi raja adipati Unus menjabat sebagai
Adipati Jepara. Ketika itu ia telah berhasil menaklukan Bangka dan daerah
pantai barat pulau Kalimantan. Kemudian pada tahun 1512-1513 M adipati Unus pernah
menyerang portugis di Malaka, akan tetapi ia gagal. Tidak banyak yang dilakukan
Adipati Unus selama menjadi raja, kecuali mengatasi berbagai pemberotakan yang
terjadi pada beberapa daerah taklukan, keadaan ini terus berlangsung hingga ia
wafat pada tahun 1521 M.
Setelah Adipati Unus wafat, posisinya digantikan
oleh Sultan Trenggono (1521-1546 M). Pada masa tersebut datang seorang
muballigh dari Samudera Pasai yang bernama Fadillah atau Fadhilah Khan. Di
demak Fatahillah menjadi guru agama dilingkungan Istana Selain itu ia juga
sebagai penasihat sultan dan panglima tentara Demak. Kemudian Fatahillah
dikawinkan dengan adik Sultan Trenggono yaitu Nyai Ratu Pembayun.