Preman Taubat
Di
sebuah sekolah SMP Maharani, hampir semua murid ketakutan pada preman yang
selalu menodong mereka saat pulang. Preman itu bernama alex, ia jarang
tersenyum, dan setiap hari memakai pakaian seperti anak Punk.
Semua murid berusaha untuk tidak
lewat jalan yang di tempati alex. Mereka masih teringat cerita Danu. Danu
pernah menghancurkan tempat nongkrong alex. Akibatnya? beberapa hari kemudian, Danu
di pukuli alex. Danu sangat takut setelah dipukuli alex. Selain itu, masih
banyak cerita lain tentang alex yang membuat banyak murid ketakutan.
Pada
waktu itu, andriy seorang murid kelas 3, pulang dari sekolah dan dia menuju
jalan yang di tempati alex. Ternyata di situ sudah ada alex yang menunggu
korbannya. Tapi andriy mencoba lari dan mengelak dari alex. Tiba-tiba alex pun
mengejar andriy dan menangkap andriy, lalu alex mengambil sejumlah uang andriy
dan memukulinya, karena andriy mencoba mengelak dari alex.
Setelah
itu andriy pulang dan menyelamatkan diri dari preman itu. Tiba-tiba ada lagi
sekumpulan anak gank yang mau menodong andriy. Saat andriy di dekati oleh
sekumpulan gank itu, andriy sudah menjawab bahwa uangnya habis di ambil alex.
Lalu anak gank itu memukuli andriy. Setelah anak gank puas memukuli andriy dan
mengambil sejumlah uang yang di simpan di tasnya.
Setelah
anak gank itu pergi, tiba-tiba alex mendengar teriakan dari andriy yang
kesakitan, lalu alex mendekati andriy. Andriy tak sanggup berkata-kata. Ia
mengira alex akan memukulnya habis-habisan. Tetapi ternyata alex membantunya berdiri
dan membawanya ke rumah alex.
Alex
membersihkan lukanya dengan alkohol. “Sudah selesai,” kata alex sambil
membereskan sisa-sisa kapas dan alcohol. Wajahnya masih terlihat marah. “Apa
kamu tidak tahu, memanjat anak gank itu benar-benar berbahaya?! Kamu harus
berjanji untuk tidak mengulangi lagi dan tidak lewat jalan itu lagi! Kalau kamu
sampai sakit, bagaimana?!” bentak alex.
“Maa…
Ma… af, Pak,” jawab andriy tergagap.
“Sebaiknya
sekarang kamu pulang saja. Bajumu kotor, Badanmu sekarang pasti sakit sekali,”
lanjut alex. Dia kemudian pergi ke dapur dan kembali dengan segelas teh manis
hangat. “Sekarang kamu minum dulu, ya. Setelah itu Kakak akan mengantarmu
pulang.”
“Terima
kasih, Kak,” kata Andriy lalu meminum tehnya.
Andriy
memperhatikan isi rumah tempat alexi tinggal. Di sudut ruangan terlihat
setumpuk minuman alkohol. Rasa penasaran andriy tiba-tiba muncul.
“Nggg,
Kak, kenapa Kakak selalu menodong teman-teman saya? Apakah tidak dosa?” Tanya andriy.
Wajah
alex seketika berubah kaku. “Menodong memang dosa. Saya selalu menodong karena saya memebantu orang tua saya,” jawab alex
singkat.
“Membantu
itu tidak boleh dengan cara yang dosa, tapi dengan cara yang baik, seperti
bekerja. Jadi Kak alex harus bekerja dan mengubah semua perilaku Kakak, Kakak
tidak boleh menodong, tidak boleh minum minuman keras, dan jangan memakai baju
anak punk lagi, ganti bajumu dengan baju muslim.” Kata Andriy.
“Keluarga
saya juga sederhana, tapi kita tidak boleh menyerah.” Tambah Andriy.
Setelah
kejadian itu, andriy lama tidak melihat alex. Kabarnya alex sakit.
Hingga
pada suatu hari, andriy melihat alex. Ia sedang membantu Dana memompa ban
sepeda motor Dana yang kempes. Beberapa hari selanjutnya, alex terlihat
membantu anak-anak lain membuat kerajinan. Dan di hari-hari berikutnya, alex
semakin sering terlihat bermain dengan teman-teman lain.
Pada
suatu hari, andriy mendapat kejutan. Ia melihat alex memakai baju muslim
berwarna biru muda! andriy tersenyum. Sekarang tidak ada lagi penodong untuk andriy.
0 komentar:
Posting Komentar