Rabu, 23 April 2014

Cerpen (Cerita Pendek) : Preman Taubat


Preman Taubat
                Di sebuah sekolah SMP Maharani, hampir semua murid ketakutan pada preman yang selalu menodong mereka saat pulang. Preman itu bernama alex, ia jarang tersenyum, dan setiap hari memakai pakaian seperti anak Punk.
            Semua murid berusaha untuk tidak lewat jalan yang di tempati alex. Mereka masih teringat cerita Danu. Danu pernah menghancurkan tempat nongkrong alex. Akibatnya? beberapa hari kemudian, Danu di pukuli alex. Danu sangat takut setelah dipukuli alex. Selain itu, masih banyak cerita lain tentang alex yang membuat banyak murid ketakutan.
            Pada waktu itu, andriy seorang murid kelas 3, pulang dari sekolah dan dia menuju jalan yang di tempati alex. Ternyata di situ sudah ada alex yang menunggu korbannya. Tapi andriy mencoba lari dan mengelak dari alex. Tiba-tiba alex pun mengejar andriy dan menangkap andriy, lalu alex mengambil sejumlah uang andriy dan memukulinya, karena andriy mencoba mengelak dari alex.
            Setelah itu andriy pulang dan menyelamatkan diri dari preman itu. Tiba-tiba ada lagi sekumpulan anak gank yang mau menodong andriy. Saat andriy di dekati oleh sekumpulan gank itu, andriy sudah menjawab bahwa uangnya habis di ambil alex. Lalu anak gank itu memukuli andriy. Setelah anak gank puas memukuli andriy dan mengambil sejumlah uang yang di simpan di tasnya.
Setelah anak gank itu pergi, tiba-tiba alex mendengar teriakan dari andriy yang kesakitan, lalu alex mendekati andriy. Andriy tak sanggup berkata-kata. Ia mengira alex akan memukulnya habis-habisan. Tetapi ternyata alex membantunya berdiri dan membawanya ke rumah alex.
Alex membersihkan lukanya dengan alkohol. “Sudah selesai,” kata alex sambil membereskan sisa-sisa kapas dan alcohol. Wajahnya masih terlihat marah. “Apa kamu tidak tahu, memanjat anak gank itu benar-benar berbahaya?! Kamu harus berjanji untuk tidak mengulangi lagi dan tidak lewat jalan itu lagi! Kalau kamu sampai sakit, bagaimana?!” bentak alex.
“Maa… Ma… af, Pak,” jawab andriy tergagap.
“Sebaiknya sekarang kamu pulang saja. Bajumu kotor, Badanmu sekarang pasti sakit sekali,” lanjut alex. Dia kemudian pergi ke dapur dan kembali dengan segelas teh manis hangat. “Sekarang kamu minum dulu, ya. Setelah itu Kakak akan mengantarmu pulang.”
“Terima kasih, Kak,” kata Andriy lalu meminum tehnya.
Andriy memperhatikan isi rumah tempat alexi tinggal. Di sudut ruangan terlihat setumpuk minuman alkohol. Rasa penasaran andriy tiba-tiba muncul.
“Nggg, Kak, kenapa Kakak selalu menodong teman-teman saya? Apakah tidak dosa?” Tanya andriy.
Wajah alex seketika berubah kaku. “Menodong memang dosa. Saya selalu menodong  karena saya memebantu orang tua saya,” jawab alex singkat.
“Membantu itu tidak boleh dengan cara yang dosa, tapi dengan cara yang baik, seperti bekerja. Jadi Kak alex harus bekerja dan mengubah semua perilaku Kakak, Kakak tidak boleh menodong, tidak boleh minum minuman keras, dan jangan memakai baju anak punk lagi, ganti bajumu dengan baju muslim.” Kata Andriy.
“Keluarga saya juga sederhana, tapi kita tidak boleh menyerah.” Tambah Andriy.
Setelah kejadian itu, andriy lama tidak melihat alex. Kabarnya alex sakit.
Hingga pada suatu hari, andriy melihat alex. Ia sedang membantu Dana memompa ban sepeda motor Dana yang kempes. Beberapa hari selanjutnya, alex terlihat membantu anak-anak lain membuat kerajinan. Dan di hari-hari berikutnya, alex semakin sering terlihat bermain dengan teman-teman lain.
Pada suatu hari, andriy mendapat kejutan. Ia melihat alex memakai baju muslim berwarna biru muda! andriy tersenyum. Sekarang tidak ada lagi penodong  untuk andriy.



               

0 komentar:

Template by - Miqronik - 2008